Powered by Blogger.
RSS

Pages

Metode - Metode Penambangan BatuBara

Penambangan dengan cara tambang terbuka tidak hanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral. Namun, penambangan dengan tambang terbuka juga dilakukan pada penambangan batubara. Penambangan batubara dengan cara tambang terbuka dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :
•    Strip mining
•    Contour mining
•    Area mining
•    Auger mining
•    Box cut mining

1.    STRIP MINING

Strip mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris yang secara khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang permukaan untukbatubara. Sistem penambangan ini pada dasarnya terbagi dua, yaitu tambang area dan tambang kontur. Pertambangan kupas adalah merupakan operasi pengupasan tanah atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan baris-baris serjajar.

Strip mining padaumumnyadigunakanuntukendapanbatubara yang memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana system penambangan yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Selain itu endapan batubaranya harus tebal, terutama bila lapisan tanah penutupnya juga tebal. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan yang masih ekonomis anatara jumlah tanah penututp yang harus dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali (economic stripping ratio).

2.    CONTOUR MINING

Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk cadangan batubara yang tersingkap di lereng pegunungan atau bukit. Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di daerah singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian diikuti dengan penggalian endapan batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan ke arah tebingsampai mancapai batas penggalian yang masih ekonomis, mengingat tebalnya tanah penutup yang harus dikupas untuk mendapatkan batubaranya. Karena keterbatasannya daerah yang biasanya digali, maka daerah menjadi sempit tetapi panjang sehingga memerlukan alat-alat yang mudah berpindah-pindah. Umur tambang bisanya pendek.

Kerugian system ini ialah :
•    Keterbatasannya jumlah cadangan yang ekonomis untuk ditambang karena tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.
•    Tempat kerjanya sempit.
•    Tebing (highwall) yang terbentuk bias terlalu tinggi sehingga menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.
•    Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan (timbunan tanah penutup).

3.    AREA MINING

Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara yang letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga merupakan dataran.
Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan tanah penutup dengan cara membuat puritan besar  yang biasanya disebut box cut dan tanah penutupnya dibuang kedaerah yang tidak di tambang. Setelah endapan batubara dari galian pertama diambil, kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang  sejajar dengan pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun atau dibuang ketempat bekas penambangan atau penggalian yang pertama (back filling digging method). Demikianlahselanjutnya penggalian demi penggalian dilanjutkan sampai penggalian yang terakhir. Penggalian yang terakhir akan meninggalkan lubang memanjang yang di satu sisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak digali.  Seirama dengan kemajuan penambangan, secara bertahap timbunan tanah penutup juga diratakan.
Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara yang meliputi teknologi pengolahan, teknologi konversi dan teknologi pembakaran yang diaplikasikan, diantaranya :
1. Teknologi Pengolahan
•    Peningkatan kualitas batubara peringkat rendah dengan proses Upgraded Brown Coal (UBC).
•    Percobaan penerapan teknologi coal water fuel sebagai bahan bakar boiler pada industry tekstil.
•    Pengembangan metode penurunan kadar natrium batubara Lati, Berau, Kalimantan Timur.
•    Pengembangan metode pencampuran batubara (coal blending) Kalimantan Tengah untuk pembuatan kokas metalurgi.
•    Pencucian batubara.
•    Desulfurisasi limbah batubara dengan flotasikolom.
2. Teknologi Konversi
•    Pengembangan briket kokas dari batubara dan green coke.
•    Proyek pencairan batubara 2002 : uji tuntas (due diligence) pre-FS BatuBara Banko.
•    Pengembangan briket bio coal Palimanan.
•    Pemanfaatan produk gasifikasi batubara untuk pengeringan teh di GambungCiwidey, Jawa Barat.
•    Briket kokas untuk pengecoran logam.
3. TeknologiPemanfaatan Batubara
3.1. BahanBakarLangsung
•    Penyerapan gas SO2 dari hasil pembakaran briket bio batubara dengan unggulanze olit.
•    Pengembangan model fisik tungku pembakaran briket bio coal untuk industri rumah tangga, pembakaran bata/genteng, boiler rotandan pengering bawang.
•    Tungku hemat energy untuk industry rumah tangga dengan bahan bakar batubara/briket bio batubara.
•    Pembakaran kapur dalam tungku tegak system terus menerus skala komersial dengan batubara halus menggunakan pembakar siklon.
•    Tungku pembuatan gula merah dengan bahan bakar batubara.
•    Pembakaran kapur dalam tungku system berkala dengan kombinasi bahan bakar batubara - kayu.
•    Pembakaran bata-genteng dengan batubara.
3.2. Non BahanBakar
•    Pengkajian pemanfaatan batubara Kalimantan Selatan untuk pembuatan karbon aktif.
•    Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan batubara peringkat rendah sebagai penyerap.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment